Curug Cilontar Curug Tersembunyi di Leuwiliang Bogor Jawa Barat
Wisata Air Terjun Di Bogor Jawa Barat
Curug Cilontar merupakan bagian dari sungai Cianten yang berasal dari
pegunungan Halimun-Salak. Sungai ini akan bersatu dengan cabang aliran
sungai Cikaniki dan bersatu dengan aliran sungai besar Cisadane.
Air terjun dengan ketinggian 35 meter ini selalu dialiri debit air yang
cukup deras sepanjang tahun, sehingga sungai pembentuk air terjun ini
digunakan untuk sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kracak sejak
Zaman Penjajahan Belanda sekitar tahun 1926.
Air terjun dengan ketinggian 35 meter ini selalu dialiri debit air yang
cukup deras sepanjang tahun, sehingga sungai pembentuk air terjun ini
digunakan untuk sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kracak sejak
Zaman Penjajahan Belanda sekitar tahun 1926.
Kubangan ini sudah menelan banyak korban pengunjung yang yang nekat
berenang di dalamnya. bahaya lainnya adalah banjir bandang yang dalam
bahasa sunda disebut “Caah”. Air terjun yang cukup jernih sehingga
berwarna Hijau-biru tosca ini secara tiba-tiba akan berwarna coklat
gelap karena adanya lumpur yang terbawa debit air yang jauh lebih besar
dari normalnya.
Pijakan-pijakan batu sungai di sekitar air terjun akan
tenggelam dan pengunjung yang kurang waspada bisa tersapu arus banjir
tersebut. Banjir bandang ini disebabkan oleh kenaikan debit air di
daerah hulu (Pegunungan Halimun-salak) akibat hujan. oleh karena itu,
meskipun cuaca disekitar air terjun sedang cerah, namun jika di daerah
hulu terlihat mendung, sebaiknya segera kembali ke tepian dan kembali ke
perkampungan di atasnya.
Akses menuju curug Cilontar jika menggunakan mobil pribadi, dari pintu
tol Bogor menuju arah kampus IPB Dramaga, lau ke arah Leuwiliang. sekitar
500 meter setelah jembatan besar sungai Cianten di Leuwiliang, belok
kiri dan ikuti jalan utama pedesaan menuju daerah Curug. mobil bisa
diparkir di sekitar pangkalan “mobil odong-odong”.jarak jalan menuju
Curug hanya sekitar 200 meter, namun kemiringan jalannya cukup
menyulitkan. sebaiknya membawa bekal makanan ringan dan air minum dari
jalan desa karena tidak ada penjual makanan ringan dan air minum dari
jalan desa karena tidak ada penjual makanan/minuman di sekitar air
terjun. di musim kemarau, kawanan monyet abu-abu dari hutan sekitar akan
banyak berda disekitar Curug Lontar. jadi, jika sedang berkunjung ke
daerah wisata perkebunan teh Cianten, jangan lupa menepi sebentar untuk
menikmati keindahan Curug lontar/Cilontar
. Jika menggunakan kendaraan umum dari Stasiun Bogor, bisa menggunakan angkot 02 atau 03 ke Bubulak. Kemudian, dilanjutkan angkot 05 Jasinga-Leuwiliang. Seterusnya, berhenti di pertigaan Kracak dan gunakan angkot 57 Kracak-Puraseda.
Dan Jika bingung, bisa meminta petunjuk
kepada warga sekitar. Pada umumnya mereka tahu persis, terlebih jika
mendengar nama PLTA Kracak. Jalan menuju Curug Lontar Leuwiliang lumayan
sulit. Teman Traveler yang hendak liburan ke sini bisa meminta bantuan
warga sekitar. Jalan setapak yang licin dan curam akan menjadi drama
perjalanan tersendiri. Ditambah minimnya fasilitas yang tersedia.
Curug Lontar yang ada di Bogor ini belum memberlakukan harga tiket masuk
yang paten. Jadi Teman Traveler bisa memberikan sukarela. Nah, semakin
penasaran kan dengan keindahan alam satu ini? Yuk, segera atur jadwal
untuk liburan ke sini
Post a Comment for "Curug Cilontar Curug Tersembunyi di Leuwiliang Bogor Jawa Barat"